PEHIJUAUAN BUMI UPAYA DARI GO GREEN DAN GERAKAN MENANAM POHON SEBAGAI LANGKAH PENGHIJAUAN BUMI

Slogan "go green" mungkin sudah tidak asing lagi didengarrnya sebagai upaya menyelamatkan bumi dari segala kerusakan akibat dari ulah manusia, bagi kalangan penyepeda mungkin sudah tidak aneh dengan istilah go green bahkan ada jargon "bersepeda mengobati demam bumi" dengan mengurangi polusi udara. Polusi semakin menggeliat dan menyingkirkan segarnya udara dengan semakin tercemarnya oksigen oleh polusi yang kian parah dari hari kehari. Kepulan-kepulan asap yang bersumber dari evek moderenisasi seiring perkembangan jaman yang tanpa dibarengi akan kepedulian terhadap lingkungan alam itu sendiri serta upaya dalam langkah penghijauan bumi sama sekali tidak ada sehingga semuanya menjadi pincang tak seimbang.

Kehadiran Kendaraan bermotor kian memacu melesat kencang beradu berpacu dengan jaman serta berlomba untuk menjadi pemenang. Seiring usia bumi yang kian menua tetapi perlakuan manusia yang ada di dalamnya justru tidak ‘mengawetkan’ bumi agar senantiasa menjaga untuk tidak rusak. Disadari ataupun tidak, hanya tangan-tangan manusia itu sendiri yang menjadi biang keladi dari kerusakan bumi tanpa mengingat langkah untuk penghijauan bumi itu sendiri. Sementara saat ini cuacapun tidak bisa di prediksi bahkan mendadak tidak bersahabat terlebih ketika musim hujan tiba banjir terdengar dimana-mana gaungnya, dan saat musim kemaraupun tidak jauh berbeda yang menimpa negeri tercinta ini, negeri antah barantah, begitupun halnya teriknya siang hari panasnya  menyengat kian menyayat kulit, Hijaunya alam negeri kita terkenal dengan istilah zamrud katulistiwa bahkan dalam sebuah lagu disebutkan tongkat kayupun berubah jadi tanaman sebab termasyur akan kesuburannya tetapi sekarang semua itu perlahan-lahan semakin terkikis bahkan hilang berubah fungsi dan tugasnya.

Hijaunya Hutan sebagai paru-paru dunia yang selama ini hijau terpampang perlahan dan pasti telah bermetamorfosa berubah peranan, maka pantas siapapun harus peduli dengan nasib hijaunya hutan kita, dan langkah dalam upaya penghijauan bumi itu mesti dilakukan dalam berpartisipasi pada  program go green menyelamatkan bumi kita tersebut bisa terealisasi semua berawal dari diri kita sendiri untuk memulainya, dengan adanya program go green akan menggugah kepedulian siapapun untuk bisa mengerti dan merasakan kelak apa yang akan dirasakan anak cucu generasi setelah kita, bukan hanya menjadi mimpi untuk bisa melihat hijaunya hutan, rindangnya pepohonan, hamparan sawah-sawah yang terbentang luas mungkin kelak hanya tinggal cerita pemanis menjelang tidur bagi anak cucu kita, lantas apakah hanya diam berpangku tangan dan membiarkan hal tersebut terjadi tanpa mengambil langkah dalam upaya penghijauan bumi tersebut?

Dengan berkurangnya minat generasi muda untuk menanam pohon dan peduli akan lingkungan maka pantas untuk diapresiasi akan gerakan go green dan gerakan menanam pohon sebagai langkah penghijauan bumi adalah bentuk aplikasi dari gerakan go green yang sudah dicanangkan. Tepatnya pada tanggal 28 November 2014 merupakan sebagai hari menanam pohon, adalah satu gagasan yang terlontar indah sebagai bentuk kepedulian telah diretas, pentingnya kehadiran sebatang dua batang pohon hingga berjuta-juta hijaunya pepohonan di tengah kegersangan yang kian terasa keberadaannya. Keindahan lingkungan akan hijaunya alam bukan lagi menjadi mimpi atau angan-angan tapi justru merupakan tanggung jawab bersama untuk andil didalamnya.

Pentingnya kehadiran pohon dan bentangan hijaunya sawah-sawah, sang paru-paru bumi adalah mutlak tak perlu dibantah lagi keberadaannya tidak adil rasanya sawah-sawah tergusur menjadi pemukiman, hutan-hutan dengan dalih menjadi hutan industri tetapi tak memperdulikan satwa-satwa yang bernaung didalamnya maka pantas jika satwa tersebut rela untuk keluar dari habitatnya karena minimnya lahan mereka, bahkan pantas disematkan pada mereka yang menggusur satwa tersebut lebih buas dari binatang buas yang pernah ada dimuka bumi ini, sebagai negeri agraris yang kaya akan hasil pangan bisa dipastikan suatu saat akan menjadi pengimpor terbesar lalu ini tanggung jawab siapa? Kita jangan hanya diam dan memasrahkan semua itu hanya kepada pemerintah.

Seperti tanpa kita sadari mata kita kala melahap hijaunya hutan, hijaunya bentangan sawah yang terhampar luas mata dimanjakan dengan memandang bak permadani hijau yang indah terhampar, segar dan memikat disitulah mata kita disehatkan. Gagasan "go green" dan "hari menanam pohon" di torehkan dalam benak dan sanubari sebagai langkah yang membantu penghijauan bumi. Ini merupakan tanggung jawab bersama, semoga tidak hanya menjadi semboyan-semboyan kosong tanpa arti dan hanya menjadi slogan semata, digagas diabaikan bahkan dilupakan, Sekarang tinggal bagimana menyikapi dan merealisasikannya.

Adapun konsep dari go green itu sendiri adalah terdiri dari 4 R yakni reduce, reuse, recycle, dan replace. Berikut ini uraian dari keempat konsep tersebut antara lain :

1. Reduce
Konsep tersebut merupakan suatu kegiatan yang diupayakan untuk mengurangi dalam penggunan barang-barang atau material yang biasa kita gunakan. Tujuannya adalah  meminimalisir akan terus bertambahnya sampah akibat dari sisa-sisa materi atau barang-barang yang telah kita gunakan tersebut.

2. Reuse
merupakan upaya untuk menggunakan kembali barang-barang yang kegunaan atau fungsinya bisa tidak hanya dipergunakan sekali pakai. Contoh kecilnya adalah menyimpan kantong plastik bekas dari belanjaan. Lalu dipergunakan kembali untuk rutinitas belanja selanjutnya.

3.Recyle
adalah dengan upaya mendaur ulang sampah-sampah yang ada menjadi barang yang bermanfaat dengan nilai yang ekonomis. Saat ini sudah tidak sedikit sampah-sampah yang telah diolah tangan-tangan kreatif menjadi sebuah benda yang memiliki daya guna baru. contohnya botol minuman, kaleng, dan kertas yang telah berhasil diolah menjadi pernak-pernik cantik. Bahkan sebuah penelitian telah menyatakan jika kertas bisa didaur ulang sampai tujuh kali. Maka tidak heran apabila kini tidak sedikit pernak-pernik seperti bingkai foto, album, serta perlengkapan alat rumah tangga yang sesungguhnya adlaah berasal dari bubur kertas bekas hasil dari daur ulang.

4. Replace
dilakukan dengan upaya mengganti barang-barang yang  berakibat pada merusak lingkungan, dengan menggunakan barang-barang berfungsi sama tetapi jauh lebih ramah lingkungan. Contoh konkretnya seperti apa yang mulai dilakukan orang Jepang dalam menggunakan kain sebagai tas belanjaan sebagai pengganti plastik serta lebih senang menggunakan sepeda atau berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan bermotor.

Dengan mengikuti empat konsep tersebut diatas kita secara langsung kita sudah ikut andil dalam program go green tersebut niscaya program tersebut tidak hanya menjadi impian dan hanyalan semata terlebih banyak pihak-pihak yang terlibat didalamnya itu justru akan lebih baik lagi.

prolog nurani berbagai sumber langkah penghijauan bumi

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel